Rabu, 10 Juni 2015

Contoh Kriptografi dengan Proses Enskripsi dan Deskripsi

Ilustrasi (img - blog.ugm.ac.id)

Kriptografi berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua suku kata yaitu kripto dan graphia. Kripto artinya menyembunyikan, sedangkan graphia artinya tulisan. Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi, seperti kerahasiaan data, keabsahan data, intergritas data, serta autentikasi data. Tetapi tidak semua aspek keamanan informasi dapat diselesaikan dengan kriptografi. Kriptografi dapat pula diartikan sebagai ilmu atau semi untuk menjaga keamanan pesan. Perkembangan teknologi informasi sekarang ini membuat komunikasi menjadi semakin mudah dan luas. Salah satu perkembangan teknologi informasi yang cukup dirasakan oleh masyarakat luas adalah penyampaian informasi melalui internet karena caranya yang sangat mudah dan efisien. Keamanan menjadi faktor penting dalam proses pengiriman informasi melalui jaringan internet. jika hal tersebut diabaikan, maka informasi tersebut dapat dengan mudah dimafaatkan oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan. Maka dari itu para ahli teknologi informasi mengembankan metode-metode yang dapat menjamin keamanan tersebut. Salah satunya dengan metode Kriptografi teknik pengamanan data di dunia maya. Kriptografi akan menyamarkan informasi yang dikirim menjadi tidak bermakna, contohnya seseorang yang ingin mengirim informasi kepada seseorang dengan kata "makan: pada proses pengiriman kata tersebut akan disamarkan menjadi sesuatu yang tidak bermakna misalkan :@#$%^". 
           Pada prinsipnya, Kriptografi memiliki 4 komponen utama yaitu:
  1. Plaintext, yaitu pesan yang dapat dibaca
  2. Ciphertext, yaitu pesan acak yang tidak dapat dibaca
  3. Key, yaitu kunci untuk melakukan kriptografi
  4. Algorithm, yaitu metode untuk melakukan enkrispi dan dekripsi 
Kemudian, proses yang akan dibahas dalam artikel ini meliputi 2 proses dasar pada kriptografi, yaitu:

  • Enkripsi adalah sebuah prosess menjadikan pesan yang dapat dibaca (plaintext) menjadi pesan acak yang tidak dapat dibaca (ciphertext). Berikut adalah contoh enkripsi yang digunakan oleh Julius Caesar, yaitu dengan mengganti masing-masing huruf dengan 3 huruf selanjutnya disebut juga Additive/Substitution Cipher.

         Plaintext    Ciphertext
           
         rumah        xasgn
         motor         suzux
         kompor      qusvux
         dst...     

  • Dekripsi adalah proses kebalikan dari enkripsi dimana proses ini akan mengubah ciphertext menjadi plaintext dengan menggunakan algoritma 'pembalik' dan key yang sama. contoh: 
         Ciphertex         Plaintext
         xasgn               rumah
         suzux               motor
         qusvux             kompor
         dst...